Gambaran Umum SMP Satu Atap Negeri 2 Banjar

SMP Satu Atap Negeri 2 Banjar terletak di Dusun Pangussari Desa Tigawasa Kecamatan banjar Kabupaten Buleleng. Sekolah ini berdiri di atas lahan 1800 meter persegi. Suasana pembelajaran di sini cukup bagus, mengingat lokasinya sangat jauh dari hiruk pikuknya kota ditambah dengan suasana alam pengunungan yang sejuk.

Plang SMP Satu Atap N 2 Banjar

Menjadi sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional  adalah dambaan semua sekolah. Tetapi untuk mencapai kondisi ini sangat berat karena harus memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan seperti standar isi, proses, ketenagaan, manajemen dan sebagainya. Yang terpenting adalah manajemen pengelolaan dan pembiayaan serta proses harus baik niscaya akan dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Sekolah yang ingin mengembangkan diri untuk menjadi sekolah yang berstandar nasioanal selalu mencari inovasi-inovasi baru untuk kemajuan pendidikan di sekolahnya. .

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pendidikan yang dikelolanya perlu didukung oleh sarana/ prasarana yang memadai seperti ruang belajar, lapangan untuk berolah raga, laboratorium, perpustakaan, lab. komputer, ruang keterampilan, ruang TU, ruang kepala sekolah dan sebagainya. Disamping itu juga kurikulum yang  dikembangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran CTL dan metode pembelajaran yang tepat serta didukung oleh suasana belajar yang kondusif. Sampai saat ini beberapa sarana dan prasarana pendukung belum mampu dipenuhi secara optimal terkendala oleh pendanaan yang dimiliki.

Pintu Masuk SMP Satu Atap N 2 Banjar

 Dengan terciptanya suasana sejuk dan nyaman, serta lingkungan belajar yang bersih dan sehat,tenang, tertib serta halaman dengan penataan tanaman yang cukup. Akan memberi keteduhan sehingga proses belajar menjadi lebih efektif. Yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa.

Untuk saat ini tingkat kelulusan siswa tahun pelajaran 2014/2015 mencapai 100%. Tingkat kelulusan 100% ini tentunya menjadi tugas berat dalam mempertahankannya, terlebih dengan situasi dan karakter disekitar tempat berdirinya sekolah ini sangat minim pemahaman di bidang pendidikan. Kondisi masyarakat yang notabene jarang memiliki kualifikasi pendidikan menengah ke atas memaksa sekolah sering tidak berani mengambil keputusan yang secara rasional merupakan keputusan yang strategis.

Mengenai tata tertib sekolah, dengan kondisi siswa yang ada tentunya masih ada pelanggaran yang dilakukan, namun tidak begitu serius karena masih bisa diselesaikan oleh guru-guru di sekolah.